Tinjauan Buku
Oleh: Tanaya
Mahasiswi Jurusan Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, IPB Bogor
Buku “Cuan di Rumah Tanpa Gudang & Tanpa Memiliki Produk” karya Hadi Hartono merupakan sebuah panduan praktis yang menyasar masyarakat luas—terutama generasi muda—yang ingin merintis bisnis digital berbasis dropshipping. Sebagai seorang mahasiswi yang mempelajari dinamika komunikasi dan pemberdayaan masyarakat, saya memandang buku ini tidak hanya sebagai instrumen kewirausahaan digital, tetapi juga sebagai sarana edukatif yang dapat menjembatani transformasi ekonomi masyarakat kelas menengah ke bawah.
Penulis menyajikan isi buku secara sistematis dan komunikatif. Mulai dari pengantar konseptual mengenai dropshipping, hingga ke strategi teknis dan manajerial, buku ini dikemas dengan bahasa yang sederhana namun tetap profesional. Hal ini membuatnya mudah diakses baik oleh pemula maupun pelaku UMKM yang ingin memperluas kanal digital mereka. Saya mengapresiasi bagaimana buku ini tidak menjual mimpi menjadi kaya mendadak, tetapi justru membangun harapan realistis melalui kerja cerdas, mindset tangguh, dan strategi yang terukur.
Salah satu kekuatan utama buku ini terletak pada bab-bab tentang mindset dropshipper sukses, riset kompetitor, hingga strategi promosi organik. Di era ketika digital marketing sering kali dibahas dalam istilah teknis yang membingungkan, buku ini justru berhasil memosisikan dirinya sebagai jembatan literasi bisnis yang ramah bagi pemula.
Dari perspektif pembangunan masyarakat, buku ini memiliki potensi besar sebagai materi pelatihan kewirausahaan digital, khususnya di wilayah rural atau semi-urban yang memiliki akses internet namun belum diberdayakan secara maksimal. Dropshipping bisa menjadi solusi alternatif penghasilan tanpa memerlukan aset besar, dan buku ini memberikan peta jalan yang jelas untuk mencapainya.
Sebagai mahasiswi yang juga tertarik pada wirausaha sosial, saya merekomendasikan buku ini kepada kalangan mahasiswa, ibu rumah tangga, atau siapa saja yang ingin memulai bisnis dari rumah secara praktis, legal, dan beretika. Terlebih di tengah tren ekonomi digital yang terus berkembang, literasi seperti ini sangat dibutuhkan demi membangun generasi pengusaha lokal yang tangguh dan inklusif.
0 Comments